MENGOBATI LUKA HATI
Luka hati sangatlah berbeda dengan luka badan, sakit hati berbeda
pula dengan sakit badan. Orang yang luka hatinya akan berimbas kepada badannya,
sementara yang luka badanya belum tentu berimbas pada hatinya.
Orang yang mati karena sakit hatinya lebih banyak dibandingkan dengan
orang yang sakit badannya. Banyak para medis yang bisa mengobati penyakit badan
sementara sedikit sekali yang bisa mengobati luka yang ada dalam hati. Faktapun
membuktikan bahwa lebih banyak orang yang mengidap penyakit hati daripada penyakit
badan tapi jarang sekali yang mendapatkan solusinya.
Sesungguhna di dalam jasad ada daging sekepal, bila daging sekepal
itu baik, baik pula jasadnya. Dan bila daging sekepal itu rusak, rusak pula
jasadnya,“Ingatlah bahwa itu adalah hati.”
(Hadist:Bukhari)
Banyak orang yang tidak peduli pada keadaan hatinya sendiri,
padahal hati adalah sentral seluruh anggota jasadnya. Janganlah sampai segala
kesibukan jasmani menutupi keadaan hati yang memerlukan perhatian secara
khusus.
Kesibukan jasmani diumpamakan laut
yang ombaknya besar, ketika melihatnya kita sangat takut yang akhirnya lupa
dengan laut itu sendiri.
Dalam waktu 24 jam jasad kita sangat sibuk melakukan aktivitas, ibarat
lautan yang ombaknya besar, “maka diamkanlah laut itu agar menjadi tenang.
Setelah tenang, menyelamlah! maka akan terlihat dengan jelas ada apa di
dalamnya. Banyak sekali orang di luar agama kita yang bertapa atau semedi untuk
mencari ketenangan jiwa padahal orang muslim mempunyai waktu istimewa yang
telah ditentukan oleh Allah swt.
yaitu di sepertiga malam, maka di situlah seorang hamba tahajjud berserah diri dan berdzikir kemudian
mengakui segala kelemahan dan segala keterbatasan di hadapan Allah swt. agar segala masalah menjadi ringan
dengan pertolonganNya, katakanlah:
“Tidak ada daya dan upaya, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah yang Maha Agung.”
Menangislah
saat itu! karena air mata pada waktu itu sangat berharga dari apa pun karena
Allah swt. sangat menyukainya.
Kepasrahan dan dzikir adalah obat yang
sangat efektif untuk menyembuhkan hati
yang luka, galau, dan gundah gulana. Mendekatlah kepada Allah dengan
penuh kerendahan serta hina dina dihadapanNya.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
(QS.
Ar-Rad : 28)
Janganlah salah obat dalam menyembuhkan
suatu penyakit. Ibarat mengobati sakit perut dengan obat sakit kepala, tentu
saja tidak akan sembuh. Obat hati bukanlah uang, intan permata, rumah mewah, mobil mewah, atau
jabatan tinggi, karena ia bukan sebangsa kasar, tetapi ia sebangsa halus yang
obatnya halus pula. Para ulama berkata : Orang
yang sukses adalah yang telah tenang hatinya, untuk menenangkan hati
membutuhkan modal yang besar yaitu keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah swt..
Tidaklah duduk suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah, kecuali
para malaikat akan mengerumuni mereka, dan mereka akan dinaungi rahmat, dan
akan diturunkanya ke atas mereka
ketenangan jiwa, dan Allah swt. membangga-banggakan mereka di depan majelisNya.
(HR.
Ibnu Abi Syibah, Ahmad, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)
Suatu tanda hati seseorang telah sehat, ia suka melihat kebaikan
dan melakukan kebaikan. Dia juga akan merasa bahagia tatkala melihat orang lain
berbahagia. Sementara orang yang ada penyakit dalam hatinya, ia akan merasa iri
dan marah tatkala orang lain mendapat kebahagiaan serta berputus asa pada
dirinya.
Di samping sebagai obat resah dan gelisah, dzikir mempunyai pahala
yang sangat besar di sisi Allah swt..
Dari Abdullah bin Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Jika seseorang dari kamu tidak mampu beramal
pada malam hari, tidak dapat membelanjakan hartanya di jalan Allah karena
bakhil, dan tidak dapat berjuang di jalan Allah karena penakut, maka hendaklah
memperbanyak dzikir kepada Allah.”
(HR. Thabrani, Baihaqi, dan al
Bazar)
Dengan demikian dzikir merupakan kunci kebahagiaan dari dunia
sampai akhirat. Orang yang banyak dzikir akan sejahtera hidupnya, tentram
hatinya, stabil mentalnya, sehat badannya, serta tentram hidupnya karena
terkontrol oleh hatinya itu. Mereka ada dalam perlindungan Allah seperti masuk
ke dalam bentengNya.
Mendampingi Rasulullah saw.
bukanlah perkara mudah karena setiap Nabi telah dibekali dengan mukjizat,
tetapi para sahabat telah diberi kekuatan oleh Allah karena mereka selalu
berdzikir kepadaNya. Demikian pula dengan orang yang beriman, mereka lebih
berani menghadapi hidup dan segala masalahnya, karena mereka selalu ditolong oleh
Allah swt. karena kedekatannya dengan
Dia.
karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(QS. Al-Baqarah : 152)
Orang yang banyak berdzikir kepada Allah serta banyak membaca Al-Qur’an,
akan banyak merasakan limpahan rahmat dan ampunan dari Allah swt., sebaliknya orang yang melupakan
Allah dan jauh dari Al-Qur’an akan dilupakanNya pula.
Orang yang banyak mengingat Allah adalah kekasihNya, maka layak
mendapat pertolonganNya. Dan mereka yang tidak mengingatNya (melupakanNya)
bukan siapa-siapaNya Allah, maka jangan harap mendapat perhatianNya.
Resep penyakit jasad ada di dokter sedangkan resep penyakit hati
ada pada Allah (Al-Qur’an).
Ketika
Rasulullah saw. menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit beliau bertanya:
Apakah kamu yakin akan sembuh? Sahabat itu menjawab, saya yakin akan sembuh,
dan sembuhlah sahabat itu.
(Al-Hadist)
0 comments: