Aku merasa aneh dengan diriku sendiri, mengapa
ketika melihat orang lain bahagia dan memiliki sesuatu hatiku bersedih, aku sadar dengan keadaanku yang belum
waktunya untuk memiliki dan aku faham dengan orang yang aku lihat memang ia
semestinya sudah harus memiliki tetapi mengapa dalam hatiku ada perasaan marah
dan harus pula memiliki seperti orang itu.
Aku merasa aneh dengan diriku sendiri, mengapa ketika melihat orang lain bahagia dan memiliki sesuatu hatiku bersedih, aku sadar dengan keadaanku yang belum waktunya untuk memiliki dan aku faham dengan orang yang aku lihat memang ia semestinya sudah harus memiliki tetapi mengapa dalam hatiku ada perasaan marah dan harus pula memiliki seperti orang itu.
Aku sangat tersiksa dengan adanya perasaan itu
sedih dan menderita, karena sangat sulit menemukan solusinya akhirnya aku marah
pada diriku sendiri, menyalahkan nasib dan keadaan bahkan marah pada
orang-orang yang dekat, aku sering mengurung diri dalam kamar dengan alasan
yang tidak jelas aku menangis padahal sebenarnya aku tak mau menangis.
Fulan! sesungguhnya
orang yang memiliki perasaan seperti itu sangatlah banyak tetapi mereka bisa
mengendalikan diri menjaga perasaan dan sabar dalam menjalani hidup ini. Semua
orang mempunyai keinginan lebih yaitu, ingin lebih banyak, lebih tinggi, lebih
indah, lebih depan, lebih sempurna dll. Tetapi Tuhan telah menadirkan bahwa di
dunia ini tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya ada di Akhirat
nanti sebagai balasan bagi orang-orang yang bertakwa dan mengabdi kepada Allah
swt.
dan
Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan) (QS.Adh-Duhaa:4)
permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan sedangkan
kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya. Para akhli tasawuf berkata orang yang menyempurnakan akhirat akan
disempurnakan dunianya sedangkan orang yang menyempurnakan dunianya akan
menemukan kekecewaan.
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan
masing-masing dan kelebihanmu adalah yang membuatmu tetap bersyukur dan bertahan
hidup hingga sekarang ini. Kebahagiaan itu ada waktunya dan kita harus
menjemputnya dengan kesabaran dan ketawakalan.
Barangsiapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar....
dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(QS.at-Thalaq:2-3)
Orang yang taqwa, sabar dan tawakal akan mendapat
anugerah besar dari Allah swt. sebagai jaminan atas ketaatannya sebagai
hambaNya. Keyakinan pun menjadi jaminan kepadaNya atas janji Allah kepada
hambaNya bahwa Dia tidak pernah mengingkari semua janjiNya.
Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji."(QS.Ali-Imran: 194)
Pertanyaannya, apakah ada yang berani berkomitmen
dengan Allah?
Allah
swt. telah memerintah agar mereka ditanya sedangkan Dia sendiri..........
Dia
tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai.(QS.Al-Anbya:23)
Allah
swt. akan melindungi orang-orang yang taat kepadaNya dari berbagai hal yang
akan menjadikan hambaNya susah dan
sulit, mereka selalu akan dijadikan pemenang dalam setiap waktu dan kesempatan.
Sungguh ia sangat dimanjakan dengan pahala-pahala yang besar karena ia telah
dijadikan kekasihNya.
dan
Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar.(QS.Al-Ahzab:71)
Fulan,
hidup ini seperti perlombaan siapa yang cepat ia yang dapat mereka yang tidak
mendapat bantuan akan kalah sedangkan sebaik-baik bantuan adalah ketika ditolong
oleh Allah swt. dan di mudahkan segala urusannya.
Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun,(QS.Al-Mulk: 2).
Sesungguhnya
manusia itu bersifat lemah dan pemalas tetapi keinginannya sangat besar sementara
sedikit sekali kesungguhannya yang akhirnya ia menjadi susah.
Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS.Al-Balad: 4)
Tanpa
adanya usaha dan kesungguhan seseorang akan jatuh kepada lingkaran kesusahan dan
kepayahan lalu siapa yang akan jadi penolong kalau bukan yang Maha penolong. Allah
akan menciptakan kesenangan dan kemakmuran seandainya manusia mentaati semua perintahNya
karena sesungguhnya perintahNya adalah berisi kebaikan untuk ummatNya.
0 comments: