MENANGIS KARENA TAKUT KEPADA ALLAH SWT.
Dari Abu
Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah,
sehingga air susu kembali ke tetenya. Dan tidak akan berkumpul debu yang
menempel pada seorang hamba waktu berjuang
di jalan Allah dengan asap neraka Jahanam.
(HR.
Tirmidzi)
Dari Ibnu Abbas
ra. ia telah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Ada dua mata yang tidak akan
tersentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada
Allah, dan mata yang berjaga di
jalan Allah.
(HR.
Tirmidzi)
Satu hal yang sangat sulit dimiliki oleh semua
orang yaitu adanya rasa takut kepada Allah swt. padahal semua orang pernah diperingatkan
dengan berbagai musibah dan kesulitan, tetapi rasa takut tetap tidak ada, tidak
seperti adanya rasa takut ketika
menghadapi kemiskinan atau takut menghadapi kematian. Saking takutnya
menghadapi kemiskinan banyak orang yang rela kurang makan kurang tidur atau
kurang istirahat, malam jadi siang atau siang jadi malam, berangkat subuh
pulang malam. Atau saking takutnya
kematian orang sanggup mengeluarkan uang yang besar agar terhindar dari
berbagai penyakit.
Rasulullah
saw. bersabda: Dua macam yang dibenci oleh anak Adam. Anak Adam membenci mati
padahal mati lebih baik baginya dari pada banyak fitnah. Dan sedikit harta,
sedangkan sedikit harta lebih menyedikitkan hisab.
(HR. Ahmad dari Mahmud bin Labaid)
Rasa takut kepada Allah swt. akan hilang tatkala
hati tertutup oleh cinta dunia. Cinta dunia merupakan tipuan syetan agar
manusia jatuh ke jurang neraka. Orang yang sudah tertipu dengan dunia akan
berfikir bahwa uang adalah segalanya. Mereka merasa tanpa ada uang tidak bisa
apa-apa, uang yang menjadi harga diri, uang yang menjadi derajat, dan uang yang
menjadi kekuasaan.
Dari
Anas ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat dihadirkan
orang yang paling senang sewaktu di dunia. Ia termasuk calon penghuni neraka.
Kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam neraka, dan di tanya: “Wahai anak Adam
apakah kamu merasakan kesenangan, dan apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?”
Ia menjawab: “Demi Allah tidak ada, wahai Tuhanku.” Lalu di datangkan juga
orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia. Ia termasuk calon penghuni
surga, kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam surga dan ditanya: “wahai anak
Adam, apakah kamu merasakan adanya kesedihan, dan apakah kamu merasakan
penderitaan?” Ia menjawab: “Demi Allah, saya tidak merasakan adanya penderitaan
sedikitpun, juga tidak merasakan adanya kesedihan.”
(HR. Bukhari)
Takut miskin dan takut mati mengakibatkan keras hati, sedangkan takut
kepada Allah swt. menjadikan lembut hati dan mudah menangis. Dalam menangisi
akhirat, ada kebahagiaan, tetapi dalam menangisi dunia terdapat duka cita dan
penderitaan.
Kita jarang sekali menemukan orang yang sedang
menangis karena takut kepada Allah, tetapi kita sangat sering menemukan orang
yang menangis karena urusan dunia.
dan
Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan
sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka
tidakkah kamu memahaminya?
(QS. Al-An’am : 32)
Kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar
dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia
serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat. Orang yang memahami akhirat akan
selalu mengutamakannya, sedangkan yang tidak paham akan mengabaikannya.
Orang yang takut kepada Allah swt. akan mendapatkan
kebahagian dan kemuliaan di dunia dan akhirat sedangkan orang yang tidak takut
akan mendapatkan kehinaan dan ketakutan yang besar
.......
orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan
Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
(QS. Al-Baqarah : 212)
Rezeki yang tidak ada batasnya adalah surgaNya dan
kehinaan yang tidak ada batasnya adalah nerakaNya, karena sesungguhnya di dunia
ini tidak ada kebahagiaan yang kekal dan tiada penderitaan yang abadi.
Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
(QS. Ali-Imran : 145)
Pepatah mengatakan “Bila kita menanam padi sudah
tentu rumput pun tumbuh, tetapi bila kita menanam rumput belum tentu padi akan
tumbuh.”
Orang yang mencari rezeki dengan disertai rasa
takut kepada Allah akan di selamatkan dari dosa sedangkan yang hilang rasa
takutnya akan menghalalkan segala cara dan akan jatuh ke lembah dosa.
Orang yang takut kepada Allah akan memelhara
shalatnya, sebaliknya orang tidak takut akan melalaikanya.
dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu
adalah bagi orang yang bertakwa.
(QS. Thaha : 132)
Keluarga yang menjamin shalatnya, akan dijamin pula
rezekinya dengan syarat dia sabar dalam melaksanakannya. Melaksanakan shalat
dengan istiqamah adalah hal yang sangat dicintai oleh Allah swt. bila Dia telah
mencintai hambaNya apa pun yang menjadi kebutuhan tentu akan ditunaikanNya. Contohnya
mengapa kepala keluarga bertanggung jawab pada keluarganya? Tentu saja karena ia sangat mencintainya, demikian pula
dengan Allah swt. yang mencintai orang yang yang memelihara shalatnya.
Jaminan Allah tidak sekedar jaminan masalah rezeki
sewaktu hidup di dunia saja, tetapi yang paling utama jaminan rezeki yang abadi
yang ada dalam surgaNya.
Sebenarnya masalah ini bukanlah hal yang baru, dari
dahulu hingga sekarang banyak para ulama yang telah menerangkan tetapi sedikit
sekali yang membuktikannya. Adapun yang ingin membuktikan banyak dari mereka
yang tidak sabar dan putus asa dengan adanya ujian yang diberikan untuk menguji
apakah dia serius atau tidak.
Rasulullah saw. sangat takut kepada Allah swt.
lebih takut dari siapa pun, ketika beliau sedang bermain dengan anak-anaknya
kemudian mendengar adzan maka wajah beliau mendadak berubah dan seperti tidak
kenal kepada keluarganya dan cepat-cepat pergi ke masjid untuk berjamaah
shalat.
Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.
(QS. Ibrahim : 40)
0 comments: