24 August 2019


MENANGIS KARENA TAKUT KEPADA ALLAH SWT.


Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan masuk neraka  orang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu kembali ke tetenya. Dan tidak akan berkumpul debu yang menempel pada seorang hamba waktu berjuang  di jalan Allah dengan asap neraka Jahanam.
(HR. Tirmidzi)
Dari Ibnu Abbas ra. ia telah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Ada dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah,  dan mata yang berjaga di jalan Allah.
                                                                                                                    (HR. Tirmidzi)
Satu hal yang sangat sulit dimiliki oleh semua orang yaitu adanya rasa takut kepada Allah swt. padahal semua orang pernah diperingatkan dengan berbagai musibah dan kesulitan, tetapi rasa takut tetap tidak ada, tidak seperti adanya rasa takut ketika  menghadapi kemiskinan atau takut menghadapi kematian. Saking takutnya menghadapi kemiskinan banyak orang yang rela kurang makan kurang tidur atau kurang istirahat, malam jadi siang atau siang jadi malam, berangkat subuh pulang  malam. Atau saking takutnya kematian orang sanggup mengeluarkan uang yang besar agar terhindar dari berbagai penyakit.
Rasulullah saw. bersabda: Dua macam yang dibenci oleh anak Adam. Anak Adam membenci mati padahal mati lebih baik baginya dari pada banyak fitnah. Dan sedikit harta, sedangkan sedikit harta lebih menyedikitkan hisab.
(HR. Ahmad dari Mahmud bin Labaid)
Rasa takut kepada Allah swt. akan hilang tatkala hati tertutup oleh cinta dunia. Cinta dunia merupakan tipuan syetan agar manusia jatuh ke jurang neraka. Orang yang sudah tertipu dengan dunia akan berfikir bahwa uang adalah segalanya. Mereka merasa tanpa ada uang tidak bisa apa-apa, uang yang menjadi harga diri, uang yang menjadi derajat, dan uang yang menjadi kekuasaan.
Dari Anas ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat dihadirkan orang yang paling senang sewaktu di dunia. Ia termasuk calon penghuni neraka. Kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam neraka, dan di tanya: “Wahai anak Adam apakah kamu merasakan kesenangan, dan apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?” Ia menjawab: “Demi Allah tidak ada, wahai Tuhanku.” Lalu di datangkan juga orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia. Ia termasuk calon penghuni surga, kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam surga dan ditanya: “wahai anak Adam, apakah kamu merasakan adanya kesedihan, dan apakah kamu merasakan penderitaan?” Ia menjawab: “Demi Allah, saya tidak merasakan adanya penderitaan sedikitpun, juga tidak merasakan adanya kesedihan.”
(HR. Bukhari)
Takut miskin dan takut mati  mengakibatkan keras hati, sedangkan takut kepada Allah swt. menjadikan lembut hati dan mudah menangis. Dalam menangisi akhirat, ada kebahagiaan, tetapi dalam menangisi dunia terdapat duka cita dan penderitaan.
Kita jarang sekali menemukan orang yang sedang menangis karena takut kepada Allah, tetapi kita sangat sering menemukan orang yang menangis karena urusan dunia.
dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
(QS. Al-An’am : 32)
Kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat. Orang yang memahami akhirat akan selalu mengutamakannya, sedangkan yang tidak paham akan mengabaikannya.
Orang yang takut kepada Allah swt. akan mendapatkan kebahagian dan kemuliaan di dunia dan akhirat sedangkan orang yang tidak takut akan mendapatkan kehinaan dan ketakutan yang besar
            ....... orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
(QS. Al-Baqarah : 212)
Rezeki yang tidak ada batasnya adalah surgaNya dan kehinaan yang tidak ada batasnya adalah nerakaNya, karena sesungguhnya di dunia ini tidak ada kebahagiaan yang kekal dan tiada penderitaan yang abadi.
 Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
(QS. Ali-Imran : 145)
Pepatah mengatakan “Bila kita menanam padi sudah tentu rumput pun tumbuh, tetapi bila kita menanam rumput belum tentu padi akan tumbuh.”
Orang yang mencari rezeki dengan disertai rasa takut kepada Allah akan di selamatkan dari dosa sedangkan yang hilang rasa takutnya akan menghalalkan segala cara dan akan jatuh ke lembah dosa.
Orang yang takut kepada Allah akan memelhara shalatnya, sebaliknya orang tidak takut akan melalaikanya.
dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
(QS. Thaha : 132)
Keluarga yang menjamin shalatnya, akan dijamin pula rezekinya dengan syarat dia sabar dalam melaksanakannya. Melaksanakan shalat dengan istiqamah adalah hal yang sangat dicintai oleh Allah swt. bila Dia telah mencintai hambaNya apa pun yang menjadi kebutuhan tentu akan ditunaikanNya. Contohnya mengapa kepala keluarga bertanggung jawab pada keluarganya? Tentu saja  karena ia sangat mencintainya, demikian pula dengan Allah swt. yang mencintai orang yang yang memelihara shalatnya.
Jaminan Allah tidak sekedar jaminan masalah rezeki sewaktu hidup di dunia saja, tetapi yang paling utama jaminan rezeki yang abadi yang ada dalam surgaNya.
Sebenarnya masalah ini bukanlah hal yang baru, dari dahulu hingga sekarang banyak para ulama yang telah menerangkan tetapi sedikit sekali yang membuktikannya. Adapun yang ingin membuktikan banyak dari mereka yang tidak sabar dan putus asa dengan adanya ujian yang diberikan untuk menguji apakah dia serius atau tidak.
Rasulullah saw. sangat takut kepada Allah swt. lebih takut dari siapa pun, ketika beliau sedang bermain dengan anak-anaknya kemudian mendengar adzan maka wajah beliau mendadak berubah dan seperti tidak kenal kepada keluarganya dan cepat-cepat pergi ke masjid untuk berjamaah shalat.
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.
(QS. Ibrahim : 40)


SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: