16 August 2019

TAK ADA WAKTU UNTUK MENANGIS




                       Tak ada waktu untuk menangis
Hai waktu! mengapa kau tidak mendukungku pada saat itu agar semua impianku tercapai?
Mengapa kau berlalu begitu cepat dan meninggalkan aku? Sementara aku begitu banyak berharap semua keinginan bisa tercapai, seandainya aku dapat memutar agar engkau kembali dan aku dapat meraih semua cita-cita...? tetapi semua itu tidak mungkin terjadi! Semua telah terlambat yang ada hanyalah rasa kecewa dengan nasibku sendiri.
Tetapi apakah pantas aku menyesalinya? sampai kapankah?” Ibarat nasi telah menjadi bubur dan tak bisa diracik lagi” (semua telah terlambat dan tak bisa kembali lagi). 
Wahai Fulan! nasibmu  bukan ditangan orang lain tetapi ada ditanganmu sendiri dan kamulah yang akan merubahnya.  
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS.Ar-Ra’d: 11)
Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Janganlah seperti kaum Tsamud yang telah mendapat azab dari Allah swt.mereka menyalahkan nabi Shaleh as.karena kemalangan nasib mereka.
Mereka menjawab: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh berkata: "Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji".(QS.An-Naml:47)
Tidak ada seorangpun yang bisa dipersalahkan, menyalahkan orang lain adalah sikap yang tidak adil dan akan menambah masalah lebih dalam lagi yang akan mempersulit diri sendiri dihadapan Allah yang Maha Adil. Yang harus segera dilakukan adalah berbenah diri kemudian membuat suatu rencana yang matang.Tak ada waktu untuk menangis, dan tak ada waktu untuk menyalahkan diri sendiri, semua telah lewat, yang ada adalah pengalaman yang sangat berharga yang tak mungkin ditemukan orang lain.
Mulailah menata diri, lakukan percobaan-percobaan yang akan membawa keberuntungan untuk masa depan. Bertanyalah kepada orang yang telah akhli dibidangnya mereka sangat suka dengan orang yang ingin maju, bertanyalah apa saja yang kamu butuhkan jangan malu dan sungkan karena penghalang untuk maju itu adalah malu (gengsi) bertanya.


SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: