15 August 2019

YANG PATAH BUKAN HATI TAPI HARAPAN




Waktu adalah obat yang sangat mujarab untuk menyembuhkan luka. Banyak orang yang mengalami sakit hati, tetapi dengan berjalannya waktu lambat laun bisa sembuh seperti sediakala. Walaupun ada yang tidak bisa sembuh tetapi jumlahnya sangat relatif. Itulah pertolongan Allah kepada semua hambaNya, yang ketika ditolong sangat jarang kita sujud syukur dengan segala nikmatNya yang telah diberikan.
Lain cerita dengan patah harapan, mereka yang mengalaminya sangat sulit menemukan jalan keluar. Mereka yang patah harapan hanya menunggu pertolongan dari Allah swt..
dan jika mereka ditimpa malapetaka Dia menjadi putus asa lagi putus harapan.
(QS. Fushilat : 49)
Sesungguhnya manusia itu mudah kecewa dengan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Apabila ada tantangan ia kesal, apabila terlambat ia marah-marah, apabila ditangguhkan tidak sabar, apalagi tidak mendapatkan keinginannya ia putus harapan. Padahal sesuatu yang ia inginkan belum tentu pula baik bagi dirinya. Maka disitulah letak kegagalan kebanyakan orang, yang ketika menemukan kegagalan tidak mau mencoba kembali.
Fulan, hidup ini bukan mainan yang serba mudah, Allah swt. menginginkan yang terbaik bagi hambaNya dari semua yang diusahakannya.
Apa jadinya kalau hidup ini asal-asalan? apakah ada dari yang diciptakanNya asal jadi?
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?
(QS. Al-Mu’minun :115)
Allah swt. hanya menguji bukan untuk menzalimi, dan ujian itu untuk kebaikan hambaNya agar ia lebih dewasa dan dijadikan kekasihNya untuk dimasukkan ke dalam surgaNya.
Janganlah menggantungkan harapan kepada selain Allah, jangan patahkan semua harapan kepadaNya, berharaplah hanya kepadaNya.
Jangan melemahkan kekuasaan Allah dengan menyangka doamu tidak akan diqabul.
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(QS. Asy-Syarh : 8)
Dalam sebuah hadist yang mulia diterangkan:
Dari Abu Dzar ra. ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda : Siapa saja yang mendekat  kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Siapa yang mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa yang mendekat kepadaKu berjalan, maka Aku mendekat kepadanya dengan berlari. Siapa saja yang menghadap kepadaKu dengan membawa dosa seisi bumi banyaknya, sedangkan ia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan menerimanya dengan ampunan sebanyak isi bumi juga.”
 (HR. Muslim)
Perhatikanlah bagaimana luasnya rahmat Allah dan kasih sayangNya!
Fulan, janganlah berprasangka buruk terhadap nasibmu sendiri, karena itu adalah perbuatan yang keji, kasihanilah dirimu, lindungi ia, dan sayangilah ia.
Allah swt. telah membentangkan rahmatNya mulai dari penciptaanmu dahulu hingga ke surga nanti, yang melebihi bentangan garis khatulistiwa. Oleh karena itu janganlah ia diputus dengan harapan yang sangat sederhana dan sempit yang ketika menginginkan sesuatu tidak tercapai lalu mengorbankan yang sangat besar dan luas.
Telah banyak orang yang jatuh tersungkur hingga tidak bisa bangkit lagi, karena mereka tidak punya harapan lagi untuk hidup, tetapi banyak pula orang yang berhasil menata hidupnya kembali, padahal mereka hampir binasa karena ulah mereka sendiri.
Bangkitlah fulan, lihatlah pohon yang berbunga, ia tidak berpikir jadi buah atau tidak. Tetapi dengan berbunga ia telah menyemarakkan musim yang penuh keindahan lalu dipetik  seorang jejaka dan disematkan di rambut seorang gadis yang masih polos dengan harapan ada harapan. Hidup memang ada konsekuensinya, tetapi bila tidak dijalani malah kita akan tenggelam ditelan bumi lalu dilupakan dan tidak dikenang lagi.
Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.
  (QS. Ar-Ruum : 24)
Ketika Allah memberi kesempatan jangalah takut untuk memulai, melangkahlah! sesungguhnya di depan ada harapan hidup yang jauh lebih baik, laksana bumi yang sudah mati disirami hujan dan subur kembali.
Fulan, yakinlah kemarin kamu kandas, tapi sekarang kamu akan landas, kemarin kamu terbuang tapi sekarang kamu akan terbang, kemarin  kamu tersungkur  tapi sekarang akan bersyukur, kemarin kamu hanyut tetapi sekarang kamu akan menghanyutkan, kemarin kamu hancur tapi sekarang kamu akan seperti mencusuar. Bukankah dalam hidup itu ada dua yang selalu berlawanan? ada hujan ada panas, ada siang ada malam, ada langit ada bumi, ada pria ada wanita, ada untung ada rugi, ada jatuh dan ada bangun, dst.
Harapan ibarat sebuah kapal yang akan membawa sebuah keinginan, bila kapalnya karam maka keinginanpun akan musnah tetapi bila harapan  itu tetap ada maka kapal harapanpun akan menuju kesebuah keberhasilan.
 Dalam sebuah nasihat Lukmanul Hakim kepada anaknya beliau berkata: Anakku sesungguhnya dunia ini ibarat lautan yang sangat dalam sudah banyak sekali yang tenggelam kedalamnya, maka jadikanlah takwa sebagai kapalnya dan tawakal sebagai layarnya mudah-mudahan kamu selamat sampai tujuan.
Dekat dengan Allah dan selalu yakin dengan semua yang dijanjikanNya adalah kunci untuk meraih semua yang diinginkan, sementara tawakal merupakan pengendali hidup mau kemana kita menuju.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(QS.At- Thalak:2-3)
Berkarya dengan penuh harapan adalah kebahagiaan, beramal dengan keyakinan adalah ketemtraman jiwa, melakukan sesuatu dengan tulus ikhlas adalah akhlak mulia, tawakal adalah kekayaan, mesyukuri pemberian adalah berkah,  rido dengan ketentuan Tuhan adalah kesempurnaan, sedangkan istikomah adalah keagungan budi pekerti.

[*]

SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: