04 July 2019

7 RAHASIA KUN - BAB 1 KUN (Bagian 7)



S               Selasa,6 Agustus  2019



Kalimat kun fayakun adalah milik Allah swt., tidak ada seorang pun yang bisa membuktikan kun fayakun  kecuali Dia                                                                                               .
Kun fayakun merupakan bahasa yang bukan bahasa, bukan huruf dan bukan suara. Kfayakun artinya ‘jadi, maka jadilah ia.                      
 Ketika Allah swt. menciptakan sesuatu cukup dengan mengatakan jadi maka jadilah ia, kecepatan menjadikan sesuatu itu, yaitu antara kaf ( ك ) dan nun ( ن ).
Dalam keMaha kuasaan-Nya ini, berapakah hitungan (waktu) ketika bersatunya antara kaf  ( ك )dan nun ( ( ن sehingga menjadi ‘kun’  كن ) ) ? Hanya Allah sendiri yang Maha tahu atas segala sesuatu. Manusia, jin, dan malaikat tidak ada yang bisa untuk menirunya, bahkan untuk menjadi saksi pun tidak akan mampu karena Maha luar biasanya jika Allah berkehendak.
Ketika berpindahnya singgasana ratu Balqis dan disandingkan dengan singgasana nabi Sulaeman as. saja masih ada hitungan waktunya, yaitu sepersekian detik. Kisahnya saat itu berawal dari mukjizat yang diberikan oleh Allah swt. kepada nabi Sulaeman as., yaitu bisa berbicara dengan binatang.
Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa ketika itu burung-burung dikumpulkan, setelah diperiksa ternyata ada seekor burung yang tidak hadir, yaitu burung hud-hud. Nabi Sulaeman mengancam akan menyembelihnya kecuali ada alasan yang jelas dan bisa diterima. Kemudian burung hud-hud itu datang dan berkata bahwa dia telah melihat (menemukan) sebuah negara yang sangat besar dan maju, singgasananya pun sangat mewah dan negara itu dipimpin oleh seorang ratu. Di sana mereka menyembah matahari, karena oleh syetan telah dihalang-halangi dari jalan Allah swt., bahkan mereka mengira perbuatan seperti itu adalah indah sehingga mereka tidak mendapat petunjuk Allah swt..
Setelah mendengarkan penjelasan burung tersebut, nabi Sulaeman as. berkata, “Akan kami lihat, apakah kamu benar ataukah berdusta”. Kemudian nabi Sulaeman memerintah burung itu untuk membawa surat yang harus dijatuhkan di depan ratu Balqis agar dia bisa membacanya. Setelah perintah tersebut dijalankan, ratu Balqis berkata, “Wahai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan sebuah surat yang mulia. Surat itu berasal dari Sulaeman yang isinya diawali kata-kata‘Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Janganlah berlaku sombong kepadaku, datanglah padaku sebagai orang yang berserah diri.’ Wahai para pembesar, berilah pertimbangan dalam hal ini, aku tidak pernah memutuskan suatu persoalan tanpa keputusan majelis.”
Para pembesar menjawab, “Kita mempunyai segalanya, mulai dari kekuatan sampai keberanian dalam peperangan. Sekarang keputusan ada di tanganmu. Oleh karena itu, pertimbangkanlah apa yang akan diperintahkan”. Ratu Balqis berkata, “Sesungguhnya bila raja-raja ingin memasuki suatu negeri, mereka membinasakan dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina dan demikianlah yang mereka perbuat. Aku akan mengirimkan utusan kepada mereka untuk memberi hadiah emas berlian yang banyak dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan itu.”

Setelah utusan itu sampai kepada nabi Sulaeman as., beliau berkata, “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta ? Apa yang diberikan Allah itu lebih baik daripada pemberianmu. Jika kamu merasa bangga dengan hadiah itu, kembalilah kepada ratumu. Aku

SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: