Pada umumnya mengingat masa lalu hanya
membuat hidup lebih terpuruk. Oleh karena itu janganlah terhantui oleh
sepenggal kisah derita yang imbasnya menghancurkan rencana yang besar. Walaupun
sebenarnya ada hal-hal yang pahit yang harus dijadikan cermin agar tidak jatuh
ke lubang yang sama.
..dan
janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah
perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.
(QS. Al-Hijr : 65)
Orang yang ingin menggapai
kesuksesan, janganlah berbalik ke belakang dengan mengingat kegagala-kegagalan
yang pernah dilakukan, sesungguhnya waktu tidak akan berputar lagi ke masa
lalu, dan waktu yang telah dilewati tidak akan terulang kembali.
Merubah diri adalah hal mutlak yang harus
dilakukan, dan semua itu memerlukan keberanian, ketawakalan, serta
kesabaran. Mulailah dengan niat yang
kuat serta pengharapan hanya kepada Allah
swt..
dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(QS. Asy-Syarh : 8)
Janganlah bertumpu kepada makhluk, karena
mahluk bukanlah tujuan. Bersihkalah hati dari bergantung kepada selain Allah,
karena semua yang diciptakan hanya bergantung kepada yang menciptakanNya.
Bergantung kepada makhluk hanya akan menuai
kekecewaaan, sedangkan bergantung kepada Allah, sesungguhnya Dia tidak pernah
mengecewakan makhlukNya.
Kapankah Allah merubah seseorang? Dia akan
merubah ketika seseorang mulai merubahnya.
Sesungguhnya
Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri.
(QS.
Ar-Rad : 11)
Di samping merubah diri, juga harus
memperhatikan hal-hal yang sangat mendasar yang menyebabkan gagalnya sebuah
rencana,. Masalah ini sangat mendesak bagi orang yang ingin merintis sebuah
kesuksesan. Seperti halnya orang yang bertaubat kepada Allah dari segala
dosanya, di samping harus menghentikan semua perbuatan yang dilarang oleh Allah
dia juga harus memperbaiki semua amal yang biasa dilakukannya agar dalam
menjalani pengabdian kepada Allah ada dalam ketenangan dan kekhusuan. Demikian
pula dengan orang yang membangun masa depan
jangan mengambil puing-puing masa lalu untuk menopang bangunan masa
depan, tinggalkanlah, karena semuanya telah usang dan lapuk. Kita tahu Umar bin
Khatab ra. punya rekam jejak yang
sangat buruk tetapi beliau bisa keluar dari masa lalu yang hitam dan
menggantinya dengan tulisan-tulisan yang bertinta emas.
Orang yang terjebak masa lalu seperti
terbelenggu oleh harapan-harapan palsu yang tidak mungkin jadi kenyataan,
menurut hayalan yang ada dalam pikirannya, semua yang diinginkan akan mudah
didapatkan dengan tidak ada usaha dan pengorbanan. Dia juga menjadi pribadi
yang cengeng yang ketika menemukan sebuah tantangan akan cepat menyerah dan
cenderung menyalahkan Tuhan padahal ide-ide yang dia punya sudah usang dan
telah ditinggalkan zaman.
Apakah
(kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya)
telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan
kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus
tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah
lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini
sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah
tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu
yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi
tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia;
dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya
kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah
nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata:
"Saya yakin bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah : 259)
Orang yang terjebak masa lalu seperti
berada di suatu negeri yang temboknya telah roboh menutupi atapnya. Hatinya
seperti orang mati .
Dia berkata: “Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?”
Memang dirinya seperti kota yang telah
mati, karena memang Allah telah mematikan pikiran dan perasaannya, Ia tidak
merasa bahwa dirinya telah lama dalam kondisi yang tidak menentu, dan ketika
ditanya oleh Allah:
Berapakah lamanya kamu tinggal
di sini?
Dia menjawab; Saya tinggal di sini sehari atau
setengah hari.”
Allah berfirman; “
Sebenarnya kamu tinggal di sini
seratus tahun lamanya.
Hari-hari yang dia jalani akan terasa
begitu cepat karena alam sadarnya tidak disinari cahaya masa depan yang penuh
harapan.
Sadarlah wahai Fulan! kamu telah
meninggalkan masa depan dan sekarang kamu berada di alam belakang yang telah
usang, jiwamu mati! pikiranmu mati! Hatimu mati! Tetapi beruntung detak
jantungmu masih ada dan Allah masih memberimu nafas serta memberimu makan.
Kemudian Allah menghidupkan
kembali,”
Setelah sekian lama tanganmu mati (tidak digerakkan) maka mulailah jari-jemarimu
mendisign gambar masa depanmu yang indah.
Otakmu yang sekian lama membeku cairkanlah, mulai rencanakan sesuatu yang lebih baik dari
kehidupan yang telah lalu.
Matamu yang sekian lama menutup bukalah, dan pandanglah hidup yang penuh dengan
persaingan yang membuat setiap individu jadi lebih bermutu.
Kakimu yang terpaku di kursi, bukalah lipatannya segeralah bangkit berjalan dan
temui orang yang pernah sejalan untuk bersilaturahim, banyak kesempatan yang
telah lama menunggumu,
Lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah,”
Rezekimu masih
banyak sejumlah umur yang telah Allah swt. tetapkan.
Mulutmu yang lama terkunci, jangan dibiarkan membisu, tumpahkanlah semua
ide-ide kreatif yang ada dalam pikiranmu melalui kata-kata inspiratif karena banyak orang-orang yang mencari
motivasi untuk pengembangan diri dan kemajuan perusahaan yang mereka kelola.
Atau lakukanlah percontohan hasil karyamu untuk dijadikan fakta bahwa kamu
mempunyai sesuatu yang orang lain membutuhkannya. Dan bila karyamu diterima,
selanjutnya bukan kamu yang mencari tapi orang lain yang mencari kamu.
Lihatlah
tulang belulang (keledai itu) bagaimana Kami menyusunnya kembali kemudian kami
membalutnya dengan daging.
Dengan ketawakalan dan percaya diri, Allah
akan membimbing setiap hambaNya yang berjuang dengan ikhlas. Dia akan menyusun
kembali kehidupan hambaNya yang telah luluh lantah seperti tulang belulang yang
dibalut dengan daging yang segar kemudian hidup kembali.
Maka ketika telah nyata
baginya, dia pun berkata: “ Saya mengetahui bahwa Allah Maha kuasa atas segala
sesuatu”
Orang yang melemahkan kekuasaan Allah akan
terjebak dan masuk ke dalam masalah yang membuatnya jadi susah, karena Allah
akan membuktikan prasangka manusia agar mengerti bahwa Allah Maha kuasa dan Dia
tidak suka ada makhlukNya yang mencampuri urusanNya.
Di antara manusia ada yang terjebak masuk
masalah yang membuat dirinya jadi celaka yaitu orang yang suka mencari
pujian, padahal orang yang hina dina di hadapan Allah dan manusia adalah, orang
yang mencari pujian, seperti seorang pengemis yang selalu ingin diberi sedekah
(mengemis pujian).
Sejahat-jahat
orang adalah yang memberikan hak orang lain kepada yang lainnya. Puji atau
sanjungan hanya milik Allah, maka janganlah diberikan kepada makhlukNya.
Orang yang suka memberikan pujian, biasanya
mereka yang suka pula mencari pujian. Oleh karena itu hindarilah karena
sesungguhnya hal itu melemahkan jiwa dan mental seseorang.
Abu
Bakar Sihdiq ra. ketika mendapat pujian beliau berkata, ‘hampir saja kamu
membunuhku.’
Yang harus dikumpulkan bukanlah sanjungan,
tetapi saran dan kritikan. Dengan tawakal serta penuh pengharapan kepada Allah swt.. Mulailah menyusun langkah, arahkan
pandangan ke depan, kumpulkan energi seraya berdoa:
Yaa Allah bukakanlah pintu
kebaikan
Pintu keberkahan
Pintu nikmat
Pintu rezeki
Pintu sehat
Pintu kekuatan
Pintu keselamatan
Dan pintu surga-MU
Yaa Allah hindarkanlah kami
dari malapetaka dunia dan azab di akhirat.
Solawat
dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada nabi Muhammad saw. kepada
keluarganya, para sahabatnya, thabiin, itbaut thabian, dan kepada ummatnya.
0 comments: