Kita
banyak mengenal berbagai binatang yang ada di muka bumi ini. Ada yang hidupnya berdampingan dengan manusia seperti
kuda, kambing, sapi, ayam, dsb. Ada
yang berkaki empat, ada yang berkaki dua, ada yang bersayap . Mereka ada yang
hidup dan diurus oleh manusia walaupun pada hakikatnya Allah swt. yang memberi
rezekinya, dan ada yang hidupnya tidak melalui tangan manusia mereka hidup
mandiri dan langsung Allah swt. yang mengurusnya. Allah
yang Maha tahu di mana
mereka berdiam dan Allah swt. yang
memberi rezekinya.
Allah swt.
berfirman :
“Dan tidak satupun makhluk (bernyawa) di bumi
melainkan semuanya dijamin rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan
tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhil
mahfudz)” (QS. Hud : 6
Semua makhluk tidak ada yang berbeda tingkat kemuliaannya
di hadapan penciptanya, bahkan binatang melata sekalipun. Binatang kecil juga
tidak ada yang luput dari penglihatan dan catatan-Nya, mereka diciptakan,
diberi-Nya rezeki, dihidupkan, dan dimatikan pada waktu yang ditentukan, semua
itu telah tercatat dalam kitab Lauhil
Mahfudz.
Terkadang ada orang yang ragu dalam hidupnya tentang
urusan rezeki, padahal Allah swt. yang menjaminnya asalkan dia mau menjalankan
syariat atau usaha sebagai asbab (sebab).
Allah swt. telah memberi
perumpamaan dalam QS. Al-Baqarah : 60 : “Nabi
Musa as. diperintahkan memukul batu dan keluarlah dua belas mata air.” Kalau kita
pikirkan sebesar apa tongkat dan sebesar apa batu itu hingga mengeluarkan 12
mata air ? Di sini nabi Musa as.
hanya menjalankan syariat saja yaitu memukul, tetapi yang mengeluarkan airnya
itu Allah swt. yang berbuat. Atau ketika nabi
Musa as. memukulkan tongkat pada laut, itu hanya syariat (sebab) saja tetapi yang menjadikan laut terbelah
itu adalah Allah swt. yang berbuat. Allah swt.
menerangkan serta memberi perumpamaan agar manusia mengerti
apa yang dimaksud oleh-Nya, setiap yang Dia perintahkan sudah tentu ada
kebaikan di dalamnya.
Manusia diperintah ruku’ dan sujud minimal 5 kali
sehari semalam yaitu untuk
melaksanakan shalat fardhu adalah
kebaikan untuk dirinya dan di dalam shalat banyak rahasia ketuhanan dan rahasia
kehambaan yang terjalin secara khusus.
Dan ternyata binatang melatapun bersujud untuk beribadah kepada Allah swt..
Firman Allah swt. :
Firman Allah swt. :
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa
kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan,
bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian
besar daripada manusia ? Dan
banyak di antara
manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan
Allah, maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa
yang Dia kehendaki.” (QS. Al- Hajj : 18)
Dalam kebesaran-Nya, Allah swt. telah menciptakan beraneka ragam
makhluk. Ada yang hidup di darat
dan keluar di waktu siang, ada pula yang keluar di waktu malam, kemudian ada
yang hidup di dalam tanah dan keluar di waktu malam, dan ada yang keluar di
waktu siang tidur di waktu malam. Kemudian ada yang hidup di air, dan ada pula
yang hidup di darat dan di air (dua alam). Mereka umat yang diurus rezekinya
oleh Allah, mereka ada yang beribadah dan ada pula yang tidak beribadah.
Allah swt. berfirman :
“Dan demikian (pula)
di antara manusia, binatang-binatang melata
dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha pengampun.” (QS. Fatir : 28)
Orang-orang yang telah
mengenal kebesaran serta keperkasaan Allah swt. akan bertambah rasa takutnya
kepada Allah swt.
Seluruh makhluk
diperintahkan untuk bersujud dan bertasbih kepada-Nya dengan tidak mengenal
putus, karena Allah swt. pun dalam memberi rezeki dan nikmat tidak pernah putus
kepada makhluk-Nya.
Ada beberapa binatang
yang dimuliakan oleh Allah swt. karena mereka beriman dan ikut memperjuangkan
kebenaran, di antaranya :
•
Anak sapi kepunyaan nabi Ibrahim as.
•
Domba kepunyaan nabi Ismail as.
•
Unta kepunyaan nabi Shaleh as.
•
Ikan (Nun) kepunyaan nabi Yunus as.
•
Sapi kepunyaan nabi Musa as.
•
Keledai kepunyaan nabi Ujer as.
•
Semut kepunyaan nabi Sulaeman as.
•
Burung Hud-hud kepunyaan ratu Balqis
•
Anjing yang ikut kepada para pemuda Ashabul Kahfi (yang ada di gua)
•
Buroq nabi
Muhammad saw.
(Duratun-nasihin)
Binatang-binatang di
atas akan masuk surga sesuai dengan janji Allah swt.. Taufik dan hidayah adalah
milik Allah swt.,
walaupun mereka seekor binatang tetapi akan
dimasukkan ke dalam surga karena iman dan takwa. Sebaliknya,
walaupun
mereka manusia tetapi bila tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka akan dimasukkan ke dalam neraka.
Di masa akhir nanti (yaumil kiamat) akan
keluar makhluk
yang bernyawa, kemudian akan berkata
kepada manusia yang tidak beriman, firman
Allah swt. :
“Dan
apabila perkataan (ketentuan
masa kehancuran alam) telah
berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk
bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa
manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml : 82)
Kita tidak tahu makhluk apa dan sebesar apakah yang akan
keluar dari perut bumi sebelum semua dihancurkan, hanyalah Allah swt. yang tahu
dan yang berkehendak.[/ur]
0 comments: