07 August 2019

PENCIPTAAN DAABATIN FIL-ARDI



Kita banyak mengenal berbagai binatang yang ada di muka bumi ini. Ada yang hidupnya berdampingan dengan manusia seperti kuda, kambing, sapi, ayam, dsb. Ada yang berkaki empat, ada yang berkaki dua, ada yang bersayap . Mereka ada yang hidup dan diurus oleh manusia walaupun pada hakikatnya Allah swt. yang memberi rezekinya, dan ada yang hidupnya tidak melalui tangan manusia mereka hidup mandiri dan langsung Allah swt. yang mengurusnya. Allah yang  Maha tahu di mana mereka berdiam dan Allah swt. yang memberi rezekinya.
Allah swt. berfirman :
  “Dan tidak satupun makhluk (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhil mahfudz)” (QS. Hud : 6               
Semua makhluk tidak ada yang berbeda tingkat kemuliaannya di hadapan penciptanya, bahkan binatang melata sekalipun. Binatang kecil juga tidak ada yang luput dari penglihatan dan catatan-Nya, mereka diciptakan, diberi-Nya rezeki, dihidupkan, dan dimatikan pada waktu yang ditentukan, semua itu telah tercatat dalam kitab Lauhil  Mahfudz.
Terkadang ada orang yang ragu dalam hidupnya tentang urusan rezeki, padahal Allah swt. yang menjaminnya asalkan dia mau menjalankan syariat atau usaha sebagai asbab (sebab).
Allah swt. telah memberi perumpamaan dalam QS. Al-Baqarah : 60 : “Nabi Musa as. diperintahkan memukul batu dan keluarlah dua belas mata air.” Kalau  kita pikirkan sebesar apa tongkat dan sebesar apa batu itu hingga mengeluarkan 12 mata air ? Di sini nabi Musa as. hanya menjalankan syariat saja yaitu memukul, tetapi yang mengeluarkan airnya itu Allah swt. yang berbuat. Atau ketika nabi Musa as. memukulkan tongkat pada laut, itu hanya syariat (sebab) saja tetapi yang menjadikan laut terbelah itu adalah Allah swt. yang berbuat. Allah swt. menerangkan serta memberi perumpamaan agar manusia  mengerti  apa yang dimaksud oleh-Nya, setiap yang Dia perintahkan sudah tentu ada kebaikan di dalamnya.
Manusia diperintah ruku’ dan sujud minimal 5 kali sehari semalam yaitu untuk melaksanakan shalat fardhu adalah kebaikan untuk dirinya dan di dalam shalat banyak rahasia ketuhanan dan rahasia kehambaan yang terjalin secara khusus.
Dan ternyata binatang melatapun bersujud untuk beribadah kepada Allah swt..
 Firman Allah swt. :
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia ? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”  (QS. Al- Hajj : 18)

Dalam kebesaran-Nya, Allah swt. telah menciptakan beraneka ragam makhluk. Ada yang hidup di darat dan keluar di waktu siang, ada pula yang keluar di waktu malam, kemudian ada yang hidup di dalam tanah dan keluar di waktu malam, dan ada yang keluar di waktu siang tidur di waktu malam. Kemudian ada yang hidup di air, dan ada pula yang hidup di darat dan di air (dua alam). Mereka umat yang diurus rezekinya oleh Allah, mereka ada yang beribadah dan ada pula yang tidak beribadah.
Allah swt. berfirman :  
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha pengampun.” (QS. Fatir : 28)
Orang-orang yang telah mengenal kebesaran serta keperkasaan Allah swt. akan bertambah rasa takutnya kepada Allah swt.
Seluruh makhluk diperintahkan untuk bersujud dan bertasbih kepada-Nya dengan tidak mengenal putus, karena Allah swt. pun dalam memberi rezeki dan nikmat tidak pernah putus kepada makhluk-Nya.
Ada beberapa binatang yang dimuliakan oleh Allah swt. karena mereka beriman dan ikut memperjuangkan kebenaran, di antaranya :
                         Anak sapi kepunyaan nabi Ibrahim as.
                         Domba kepunyaan nabi Ismail as.
                         Unta kepunyaan nabi Shaleh as.
                         Ikan (Nun) kepunyaan nabi Yunus as.
                         Sapi kepunyaan nabi Musa as.
                         Keledai kepunyaan nabi Ujer as.
                         Semut kepunyaan nabi Sulaeman as.
                         Burung Hud-hud kepunyaan ratu Balqis
                         Anjing yang ikut kepada para pemuda Ashabul Kahfi (yang ada di gua)
                         Buroq nabi Muhammad saw.
(Duratun-nasihin)
Binatang-binatang di atas akan masuk surga sesuai dengan janji Allah swt.. Taufik dan hidayah adalah milik Allah swt., walaupun mereka seekor binatang tetapi akan dimasukkan ke dalam surga karena iman dan takwa. Sebaliknya, walaupun mereka manusia tetapi bila tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka akan dimasukkan ke dalam neraka.
Di masa akhir nanti (yaumil kiamat) akan keluar makhluk yang bernyawa, kemudian  akan berkata kepada  manusia yang  tidak beriman, firman Allah swt. :
Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. An-Naml : 82)
Kita tidak tahu makhluk apa dan sebesar apakah yang akan keluar dari perut bumi sebelum semua dihancurkan, hanyalah Allah swt. yang tahu dan yang berkehendak.[/ur]


SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: