07 August 2019

PENCIPTAAN SHAIDUL BAHRI



Seperti yang telah diterangkan dalam hadist bahwa jumlah makhluk yang ada di laut yaitu sejumlah anak Adam ditambah jin ditambah binatang darat ditambah burung-burung, semua itu hanya sepersepuluh dari jumlah makhluk yang ada di laut.
Tidak ada seorang pun yang bisa memperkirakan berapa banyak jenis makhluk yang ada di laut, hanyalah pencipta-Nya yang Maha tahu.
Firman Allah swt. :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, …….”  (QS. Al-An’am : 59 )
Semua makhluk yang ada di darat tidak semuanya kita ketahui, masih banyak perkara yang dirahasiakan oleh Allah swt.. Begitupun semua makhluk yang ada di laut, banyak manusia yang tidak mengetahuinya. Allah swt. yang mengetahui semuanya.

Diterangkan dalam hadist :
“Sesungguhnya anak-anak Adam itu sepersepuluh dari jumlah binatang–binatang daratan, makhluk-makhluk itu semua jumlahnya sepersepuluh binatang (ikan) laut. Makhluk-makhluk itu jumlahnya sepersepuluh jumlah malaikat yang ada di bumi. Makhluk-makhluk itu semua jumlahnya sepersepuluh jumlah malaikat yang ada di langit dunia (langit ke satu). Makhluk-makhluk itu semua jumlahnya sepersepuluh dari jumlah malaikat yang ada di langit kedua. Begitulah seterusnya sampai langit ke tujuh” ( fawaidul makiyah)

Firman Allah swt. :
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut  sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; (QS. Al-Maidah : 96)
Sungguh Allah swt. Maha pemurah kepada manusia. Segala yang ada di laut yang bisa dikonsumsi oleh manusia dihalalkan, kecuali ada beberapa binatang yang tidak bisa dikonsumsi, yang diatur lagi dalam hadist Nabi saw..
Firman Allah swt. :
“Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 14)
Dengan karunia-Nya yang besar ini hendaknya manusia bersyukur atas segala pemberian-Nya. Oleh karena itu, hendaknya manusia memperhatikan kebersihan laut dan menjaganya dari pencemaran demi kelangsungan hidup manusia di masa yang akan datang. Maka bilamana manusia tidak bisa menjaga kelestarian laut, imbasnya akan terasa oleh manusia itu sendiri.
Salah satu kasih sayang dan kemurahan Allah swt. kepada manusia, yaitu telah dijadikannya laut sebagai tempat menyimpan rezeki. Banyak ikan-ikan yang dihalalkan serta rasanya sangat lezat dan bergizi tinggi, beraneka rasa dan bermacam-macam bentuk, ada ikan yang besar dan kecil tanpa sedikitpun manusia ikut mengurusnya, manusia tinggal menangkap serta memasaknya. 
Firman Allah swt. :
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah : 172)
Manusia hanya diwajibkan bersyukur kepada Allah swt. atas segala pemberianNya.    
Orang-orang yang dengan sembarangan membuang sampah nuklir atau limbah-limbah yang bersifat membunuh habitat ikan-ikan akan mendapat balasan yang setimpal,  karena mereka telah merusak alam dan akan berhadapan dengan Allah swt. untuk mempertanggung  jawabkan amal perbuatannya kelak.
Sudah terlalu banyak kaum-kaum yang diazab karena mereka telah berkeliaran di muka bumi dan berbuat kerusakan yang akhirnya mereka dihancurkan oleh Allah swt. dan mereka diganti dengan manusia generasi yang baru.
Firman Allah swt. :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum : 41)
Allah swt. tidak mempersoalkan berapa ton ikan yang diambil setiap hari, tetapi yang dipersoalkan adalah pemeliharaan dan kelestariannya itu, berapa banyak limbah yang dibuang setiap hari dan mereka tidak peduli dengan makhluk-makhluk yang ada di laut, mereka hanya mencari keuntungan sekejap dengan mengorbankan dan melukai alam yang indah ini.
Sudah banyak peringatan-peringatan dari Allah (yang memberi nikmat) kepada manusia (yang menerima nikmat) tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, dalam hal ini kita harus banyak bersyukur atas segala pemberian-Nya.


SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: