Seperti yang telah diterangkan dalam hadist bahwa jumlah
makhluk yang ada di laut yaitu sejumlah anak Adam ditambah jin ditambah
binatang darat ditambah burung-burung, semua itu hanya sepersepuluh dari jumlah makhluk yang ada di laut.
Tidak ada seorang pun yang bisa memperkirakan berapa
banyak jenis makhluk yang ada di laut, hanyalah pencipta-Nya yang Maha tahu.
Firman Allah swt. :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci
semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, …….” (QS. Al-An’am : 59 )
Semua makhluk yang ada di darat tidak semuanya kita
ketahui, masih banyak perkara yang dirahasiakan oleh Allah swt.. Begitupun
semua makhluk yang
ada di laut, banyak manusia yang tidak mengetahuinya. Allah swt. yang mengetahui semuanya.
Diterangkan dalam hadist :
“Sesungguhnya
anak-anak Adam itu
sepersepuluh dari jumlah binatang–binatang daratan, makhluk-makhluk itu semua
jumlahnya sepersepuluh binatang (ikan) laut. Makhluk-makhluk itu jumlahnya
sepersepuluh jumlah malaikat yang ada di bumi. Makhluk-makhluk itu semua
jumlahnya sepersepuluh jumlah malaikat yang ada di langit dunia (langit ke
satu). Makhluk-makhluk itu semua jumlahnya sepersepuluh dari jumlah malaikat
yang ada di langit kedua. Begitulah seterusnya sampai langit ke tujuh” (
fawaidul makiyah)
Firman Allah swt. :
“Dihalalkan bagimu
binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi
orang-orang yang dalam perjalanan; (QS. Al-Maidah : 96)
Sungguh Allah swt. Maha pemurah kepada manusia. Segala yang ada di laut
yang bisa dikonsumsi oleh manusia dihalalkan, kecuali ada beberapa binatang
yang tidak bisa dikonsumsi, yang diatur lagi dalam hadist Nabi saw..
Firman Allah swt. :
“Dan Dia-lah Allah yang menundukkan
lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan),
dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS.
An-Nahl : 14)
Dengan karunia-Nya yang besar ini hendaknya manusia bersyukur
atas segala pemberian-Nya. Oleh karena itu, hendaknya manusia memperhatikan
kebersihan laut dan menjaganya dari pencemaran demi kelangsungan hidup manusia
di masa yang akan datang. Maka bilamana manusia tidak bisa menjaga kelestarian
laut, imbasnya akan terasa oleh manusia itu sendiri.
Salah satu kasih sayang
dan kemurahan Allah swt. kepada manusia, yaitu telah dijadikannya laut sebagai
tempat menyimpan rezeki. Banyak ikan-ikan yang dihalalkan serta rasanya sangat lezat dan bergizi tinggi,
beraneka rasa dan bermacam-macam bentuk, ada ikan yang besar dan kecil tanpa
sedikitpun manusia ikut mengurusnya,
manusia tinggal menangkap serta memasaknya.
Firman
Allah swt. :
“Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di antara
rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah : 172)
Manusia hanya diwajibkan
bersyukur kepada Allah swt. atas segala pemberianNya.
Orang-orang yang dengan sembarangan membuang sampah
nuklir atau limbah-limbah yang bersifat membunuh habitat ikan-ikan akan
mendapat balasan yang setimpal, karena mereka telah merusak alam dan akan berhadapan
dengan Allah swt. untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya
kelak.
Sudah terlalu banyak kaum-kaum yang diazab karena mereka
telah berkeliaran di muka bumi dan berbuat kerusakan yang akhirnya mereka
dihancurkan oleh Allah swt. dan mereka diganti dengan manusia generasi yang
baru.
Firman Allah swt. :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum : 41)
Allah swt. tidak mempersoalkan berapa ton ikan yang
diambil setiap hari, tetapi yang dipersoalkan adalah pemeliharaan dan
kelestariannya itu, berapa banyak limbah yang dibuang setiap hari dan mereka
tidak peduli dengan makhluk-makhluk yang ada di laut, mereka hanya mencari
keuntungan sekejap dengan mengorbankan dan melukai alam yang indah ini.
Sudah banyak
peringatan-peringatan dari Allah (yang
memberi nikmat) kepada manusia (yang menerima nikmat) tentang pentingnya menjaga kelestarian
alam, dalam hal ini kita harus banyak bersyukur atas
segala pemberian-Nya.
0 comments: