Tetapi apa mau dikata, manusia banyak yang
terjebak dengan keadaan, seperti seseorang yang menyukai buah durian tetapi
tidak tahu cara mengupasnya, yang dibayangkan hanya enaknya saja tanpa mencari
cara yang benar untuk menikmatinya pada akhirnya tangannya terluka terkena durinya.
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha mensyukuri lagi Maha mengetahui.
(QS. An-Nisa : 147)
Allah mensyukuri hamba-hambaNya : memberi
pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, dan menambah
nikmatNya.
Sebelum manusia paham dengan apa yang
dimaksud oleh Allah swt., akan banyak
penderitaan yang dialami sehingga membuat berduka dan sedih, lalu hendak ke
mana obat harus dicari ?
Cerita: Dahulu ada seorang milioner yang
curhat di sebuah tabloid terkenal, dia berkata:
Saya seorang pengusaha sukses,
uang saya banyak istri masih muda dan cantik, anak-anak sehat-sehat, cantik,
dan tampan. Tetapi saya tidak bisa
menikmati hidup ini, setiap malam tidak bisa tidur dengan nyenyak hati selalu
resah dan gelisah, sungguh saya sangat menderita dengan keadaan seperti ini,
dan keadaan seperti ini telah lama saya rasakan. Karena tidak menemukan
solusinya akhirnya saya sedih dan berduka. Sengaja saya curhat lewat tabloid
ini barangkali ada orang yang bisa memberi saya saran.
Kemudian kita juga sering mendengar kabar
ada orang yang bunuh diri karena kesepian, atau yang mempunyai masalah yang
sangat berat dan mereka tidak mendapatkan
solusinya padahal mereka orang-orang yang sukses dalam karirnya, lalu
ada apa dengan mereka? Apa yang mereka cari dalam hidup ini?
Ada seseorang yang berkata kepada
Rasulullah saw., “Ya Rasulullah
sungguh saya sedang mengalami kesedihan.”
Maka Rasulullah memerintahkan untuk shalat dan berdoa.
Shalat dan berdoa yang lama, akan menjadi
pengobat yang sangat mujarab untuk menyembuhkan hati yang sedang berduka.
Janganlah menganggap sepele urusan berdoa, doa mempunyai efek yang sangat luar
biasa pada keadaan hati.
Hati yang jauh kepada Allah seperti
layangan putus dari talinya, terbang jauh melayang entah dimana ia akan jatuh.
Allah tidak peduli di rimba mana ia berada, apakah di lembah duka, atau di
jurang kehinaan dan kesengsaraan. Sedangkan tidak ada yang bisa menolong kecuali
Allah swt..
Ketika ia kembali kepada Allah, bersujud
dan berdoa, memohon ampun atas segala dosa, bertaubat atas segala kesalahannya,
maka Allah berfirman
:
:
Maka
barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(QS. Al-Baqarah : 38)
Orang yang tidak mengikuti jalan Allah akan
menapaki jalan dengan penuh keraguan, dia akan kesasar tanpa tujuan, lalu jatuh
terkulai dan tidak berdaya karena merasa lelah dengan angan-angannya yang tidak
pasti. Kemudian dia memanggil Raabnya : Ya Allah tolonhglah aku!
Karena di dalam dadanya masih ada iman,
maka Allah akan menyadarkan dengan mengingatkan kesalahan-kesalahan yang pernah
diperbuatnya. Dengan mengakui dan bertaubat dari segala dosanya di hadapan
Allah maka cahaya iman pun akan terpancar kembali dari dalam jiwanya, maka
kebahagiaan pun datang hadir dalam hidupnya.
janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.
(QS.
Ali-Imran : 139)
Setelah kebahagiaan hidup terlindungi oleh
kedekatan hati dengan Allah maka ucapkanlah “selamat tinggal duka!”
Kebahagiaan datang dari hati yang bersih,
jiwa yang bersih adalah fitrah manusia ketika dikeluarkan dari rahim seorang
wanita yang terhormat (seorang ibu). Kemudian dimasuki kotoran-kotoran duniawi,
di antaranya sifat kemunafikan, ketamakkan, ujub, ria, takabur, hasud, sum’ah,
dll.
Seorang manusia akan mendapat kebahagiaan
bila ia mampu membersihkan jiwanya yang kotor itu.
Sementara yang mengabaikan jiwanya akan
mengalami kerugian yang sangat besar, karena Allah tidak suka dengan orang yang
kotor, baik jiwa maupun raganya.
Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya.
(QS. Asy-Syams : 9-10)
Orang yang kotor dengan dosa, hatinya akan
resah dan gelisah, mudah marah, gampang tersinggung, berpikir negatif,
berprasangka buruk, pesimis, berat melaksanakan shalat, dan menunda-nunda amal.
Efek dari jiwa yang kotor akan berimbas
pada kenyamanan serta ketentraman hidup. Oleh karena itu kebahagiaan dan
ketenangan hidup hanya dimiliki oleh orang yang bersih hatinya, banyak
menangisi dosa, jujur, dan polos.
Kita lihat anak yang masih kecil mengapa
mereka selalu bahagia ? Karena mereka hatinya bersih dan polos, mereka tidak
menyimpan dendam dan iri. Keinginanannya sesuai dengan dunianya. Mereka
bernyanyi-nyanyi bersama sambil tertawa dan lagunya adalah:
“selamat
tinggal duka!”
Kemudian yang mengundang datangnya kedukaan yaitu melampaui batas, sifat ini sangat dibenci
oleh Allah swt. dan hal ini banyak diingatkan dalam Al-Qur’an
di antaranya: pengingkaran terhadap perintah Allah swt. Keinginan-keinginan yang berlebihan, yang di luar batas
kemampuan, cita-cita tanpa perjuangan yang hanya sebatas lamunan yang tidak ada
ujungnya dan karena bahayanya sifat ini Rosulullah saw. telah mengajarkan doa kepada Abu Umamah yang ditimpa kesedihan
dan kesusahan yang menyebabkan dia amat gelisah jika ada di rumah karena
terlampau banyak utang yang tidak bisa terbayarseperti yang diriwayatkan oleh
Sa’id Al-Hudri ra.:
[*]
0 comments: