09 August 2019

SELAMAT TINGGAL DUKA


Dunia ini adalah alam yang dzahir, segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt. adalah untuk ditafakuri, dinikmati, lalu disyukuri sesuai kehendak yang memberinya. Alam yang indah ini adalah karunia yang sangat besar untuk makhlukNya.
Tetapi apa mau dikata, manusia banyak yang terjebak dengan keadaan, seperti seseorang yang menyukai buah durian tetapi tidak tahu cara mengupasnya, yang dibayangkan hanya enaknya saja tanpa mencari cara yang benar untuk menikmatinya pada akhirnya tangannya  terluka terkena durinya.
  Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha mensyukuri lagi Maha mengetahui.
(QS. An-Nisa : 147)

Allah mensyukuri hamba-hambaNya : memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, dan menambah nikmatNya.
Sebelum manusia paham dengan apa yang dimaksud oleh Allah swt., akan banyak penderitaan yang dialami sehingga membuat berduka dan sedih, lalu hendak ke mana obat harus dicari ?
Cerita: Dahulu ada seorang milioner yang curhat di sebuah tabloid terkenal, dia berkata:
 Saya seorang pengusaha sukses, uang saya banyak istri masih muda dan cantik, anak-anak sehat-sehat, cantik, dan tampan. Tetapi  saya tidak bisa menikmati hidup ini, setiap malam tidak bisa tidur dengan nyenyak hati selalu resah dan gelisah, sungguh saya sangat menderita dengan keadaan seperti ini, dan keadaan seperti ini telah lama saya rasakan. Karena tidak menemukan solusinya akhirnya saya sedih dan berduka. Sengaja saya curhat lewat tabloid ini barangkali ada orang yang bisa memberi saya saran.

Kemudian kita juga sering mendengar kabar ada orang yang bunuh diri karena kesepian, atau yang mempunyai masalah yang sangat berat dan mereka tidak mendapatkan  solusinya padahal mereka orang-orang yang sukses dalam karirnya, lalu ada apa dengan mereka? Apa yang mereka cari dalam hidup ini?
Ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah sungguh saya sedang mengalami kesedihan.” Maka Rasulullah memerintahkan untuk shalat dan berdoa.
Shalat dan berdoa yang lama, akan menjadi pengobat yang sangat mujarab untuk menyembuhkan hati yang sedang berduka. Janganlah menganggap sepele urusan berdoa, doa mempunyai efek yang sangat luar biasa pada keadaan hati.
Hati yang jauh kepada Allah seperti layangan putus dari talinya, terbang jauh melayang entah dimana ia akan jatuh. Allah tidak peduli di rimba mana ia berada, apakah di lembah duka, atau di jurang kehinaan dan kesengsaraan. Sedangkan tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah swt..
Ketika ia kembali kepada Allah, bersujud dan berdoa, memohon ampun atas segala dosa, bertaubat atas segala kesalahannya, maka Allah berfirman 
:
Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(QS. Al-Baqarah : 38)
Orang yang tidak mengikuti jalan Allah akan menapaki jalan dengan penuh keraguan, dia akan kesasar tanpa tujuan, lalu jatuh terkulai dan tidak berdaya karena merasa lelah dengan angan-angannya yang tidak pasti. Kemudian dia memanggil Raabnya : Ya Allah tolonhglah aku!
Karena di dalam dadanya masih ada iman, maka Allah akan menyadarkan dengan mengingatkan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya. Dengan mengakui dan bertaubat dari segala dosanya di hadapan Allah maka cahaya iman pun akan terpancar kembali dari dalam jiwanya, maka kebahagiaan pun datang hadir dalam hidupnya.

janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS. Ali-Imran : 139)
Setelah kebahagiaan hidup terlindungi oleh kedekatan hati dengan Allah maka ucapkanlah “selamat tinggal duka!
Kebahagiaan datang dari hati yang bersih, jiwa yang bersih adalah fitrah manusia ketika dikeluarkan dari rahim seorang wanita yang terhormat (seorang ibu). Kemudian dimasuki kotoran-kotoran duniawi, di antaranya sifat kemunafikan, ketamakkan, ujub, ria, takabur, hasud, sum’ah, dll.
Seorang manusia akan mendapat kebahagiaan bila ia mampu membersihkan jiwanya yang kotor itu.
Sementara yang mengabaikan jiwanya akan mengalami kerugian yang sangat besar, karena Allah tidak suka dengan orang yang kotor, baik jiwa maupun raganya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(QS. Asy-Syams : 9-10)
Orang yang kotor dengan dosa, hatinya akan resah dan gelisah, mudah marah, gampang tersinggung, berpikir negatif, berprasangka buruk, pesimis, berat melaksanakan shalat, dan menunda-nunda amal.
Efek dari jiwa yang kotor akan berimbas pada kenyamanan serta ketentraman hidup. Oleh karena itu kebahagiaan dan ketenangan hidup hanya dimiliki oleh orang yang bersih hatinya, banyak menangisi dosa, jujur, dan polos.
Kita lihat anak yang masih kecil mengapa mereka selalu bahagia ? Karena mereka hatinya bersih dan polos, mereka tidak menyimpan dendam dan iri. Keinginanannya sesuai dengan dunianya. Mereka bernyanyi-nyanyi bersama sambil tertawa dan lagunya adalah:

“selamat tinggal duka!”

Kemudian yang  mengundang datangnya kedukaan yaitu  melampaui batas, sifat ini sangat dibenci oleh Allah swt.  dan hal ini banyak diingatkan dalam Al-Qur’an di antaranya: pengingkaran terhadap perintah Allah swt. Keinginan-keinginan yang berlebihan, yang di luar batas kemampuan, cita-cita tanpa perjuangan yang hanya sebatas lamunan yang tidak ada ujungnya dan karena bahayanya sifat ini Rosulullah saw. telah mengajarkan doa kepada Abu Umamah yang ditimpa kesedihan dan kesusahan yang menyebabkan dia amat gelisah jika ada di rumah karena terlampau banyak utang yang tidak bisa terbayarseperti yang diriwayatkan oleh Sa’id Al-Hudri ra.: 

Yaa Allah, kami berlindung padaMu dari kesusahan dan kedukaan, dari lemah kemauan dan rasa malas, dari sifat pengecut dan bakhil, dari banyak utang dan kedzaliman manusia.
[*]

SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: