09 August 2019

MENGAPA KECEWA



Menapaki jalan hidup tidak jauh berbeda dengan menampiki jalan yang ada di dunia. Kadang berbelok, lurus, menanjak, ataupun menurun. Tetapi terkadang manusia lupa bahwa jalan hidup itu memang demikian adanya.
Ketika seseorang berjalan dan menemukan belokan, ia tidak kecewa dan tidak ingin merubah belokan itu karena memang jalan selalu ada belokannya. Dalam menapaki jalan hidup pun hendaknya demikian ketika menemukan tantangan hidup jangan kecewa karena hidup itu memang demikian, atau ketika menapaki jalan yang menurun (mengalami kerugian) janganlah kecewa, tetaplah tegar dan berjalan seperti biasa karena setelah habis jalan menurun akan menapaki jalan yang menanjak (kesuksesan).
Kemudian janganlah mengambil jalan yang kiri dan tetaplah di kanan karena jalan kanan adalah jalan Tuhan.
dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan...... 
(QS. Maryam : 52)

Jalan kanan adalah kebenaran, keimanan, dan ketawakalan. Sedangkan jalan kiri adalah jalan syetan yang dipenuhi dengan tipuan, syetan akan mendorong seseorang untuk menghalalkan segala cara agar jatuh ke lembah nista. Seseorang yang telah terpengaruhi oleh godaannya tidak bisa melihat cahaya yang ada di depan mata, seolah-olah semua perkara tampak sama, kabut gelap telah menutup pandangannya sehingga antara benar dan salah seperti sama padahal, Allah swt. telah memperingatkan :
 Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat....
(QS. Al-Baqarah : 256)

Maka jelaslah bila ada kekecewaan, tentu saja buah dari perbuatan dirinya sendiri  dan tidak ada pihak yang  bisa dipersalahkan.
Banyak orang yang mengalami kekecewaan lalu menyesali hidupnya dan berkata, “mengapa begini dan begitu” tanpa mencari pangkal masalahnya untuk diubah agar tidak terulang kembali.
Hidup ini bukan untuk disesali, bukan pula untuk dijadikan derita, apalagi sampai mengutuk diri sendiri karena gagalnya suatu perkara yang belum waktunya. Banyak hal yang harus diperjuangkan dan dikorbankan dalam hidup ini. Jangan melihat orang lain hanya dari segi suksesnya saja tetapi perhatikanlah mengapa ia bisa sukses.
Banyak orang yang berjuang dengan susah payah tetapi tidak menemukan sukses, yang ia jumpai hanyalah kekosongan. Hal itu terjadi karena tujuan mereka yang tidak jelas atau sangat rendah, ia hanya ingin disebut orang kaya banyak uang, hidup berkelas dengan segala kemewahannya tetapi ia lupa tujuan hakiki dari hidup ini yaitu sukses. Sukses bukanlah banyak uang atau tinggi jabatan, itu hanya sebagian dari sukses. Yang disebut sukses yaitu orang yang telah menemukan banyak pengetahuan serta mendapat ketenangan hatinya.

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana,
(QS. Al-Fath : 4)

Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang diciptakan oleh Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin topan, dan sebagainya.
Apakah ada orang yang melebihi kekayaannya dibanding orang yang selalu ditolong oleh Allah dan selalu dikelilingi tentaraNya sebagai penjaga siang dan malam ? Orang yang tenang hatinya laksana seorang raja tanpa rakyat, ia dapat mengendalikan dirinya sehingga selalu mendapat kemenangan dalam hidup.
Pada faktanya hidup adalah kemenangan, orang yang kalah laksana orang mati, oleh karena itu teruslah bertahan hidup untuk meraih semua harapan dan cit-cita. Dengan banyak mengingat kebesaran Allah akan muncul suatu keajaiban yaitu tumbuhnya optimisme dan kekuatan dalam jiwa bahwa semuanya Allah yang berbuat sedangkan manusia hanya berusaha.
Mereka yang telah tercapai keinginannya karena Allah yang memberinya jalan, yang telah mendapatkan Allah-lah yang telah menyediakannya, mereka yang sukses Allah-lah yang telah memberinya kekuatan untuk meraihnya, sementara manusia hanya berusaha merubah nasibnya sendiri.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Rad : 11)
Tuhan tidak akan merubah keadaan, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka sendiri.
Ketika menyaksikan orang lain menanam, menyaksikan pula ketika orang lain menuai, apakah kita hanya menjadi penonton saja ?
Jangan takut untuk  memulai tidak ada seorang pun yang sukses yang tidak mengalami kegagalan. Ada yang menjadikan kegagalan sebagai energi untuk lebih banyak melakukan percobaan dan akhirnya dia menemukan jawabannya. Ada pula yang menjadikan kegagalan sebagai tantangan yang harus dilewati dan setelah itu dia tidak akan jatuh lagi ke lubang yang sama.
Kemudian ada pula yang mengangap kegagalan sebagai hal yang lumrah karena tidak mungkin ada kesuksesan tanpa ada kegagalan, dan memang dalam kehidupan selalu berlawanan, ada gelap ada terang, ada di atas ada di bawah, ada susah ada senang, ada perjuangan, ada pula keberhasilan.
Setiap perjuangan tentu saja ada yang harus dikorbankan, seberapa besar yang di inginkan sebesar itu pula yang harus dikorbankan.
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun,
(QS. Al-Mulk : 2)
Orang bijak berkata : Bila ingin besar buanglah besar itu. Bila ingin semua buanglah semua itu. (Untuk direnungkan)
Seorang ilmuwan sebelum jadi orang besar dan dihormati banyak orang ia rela mengecilkan dirinya dengan banyak belajar serta banyak bertanya kepada orang yang telah berhasil. Kemudian kita sering menemukan orang yang haus dengan ilmu, berbagai ilmu/keahlian  dia pelajari tanpa mengenal lelah, ia telah membuang waktu berleha-leha dan dijadikannya lebih berarti.
Pepatah arab mengatakan : Waktu seperti sebilah pedang bila tidak ditebaskan ia akan menebasmu dengan rasa kecewa dan penyesalan.
[*]

SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: