06 August 2019

TUJUH PENCIPTAAN MAKHLUK


TUJUH  PENCIPTAAN MAKHLUK

Dengan keperkasaan dan kasih sayang-Nya, Allah swt. telah menciptakan atas kehendak Dzat-Nya makhluk-makhluk yang akan menghuni alam semesta (yang juga ciptaan-Nya), yaitu diciptakannya :

1)        Manusia (Al-Insan)
2)        Jin 
3)        Malaikat
4)        Binatang darat (Daabatin fil-ardi)
5)        Makhluk Laut (Shaidul Bahri) 
6)        Tumbuhan (Habbi wan-nawa)
7)        Binatang burung (At-Thair)

1)      Manusia (Al-Insan)
Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah swt. adalah Adam yang berasal dari tanah dan Allah swt. telah menciptakannya dengan sebaik-baik ciptaan. Wujud kasar manusia adalah tanah dan akan dikembalikan ke asalnya pada waktu yang sudah ditentukan. Adapun mengenai ruh, akan ditiupkan setelah wujud disempurnakan.
Firman Allah swt. :


“Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS. Ali-‘Imran : 59)
Jadi di antara tujuh makhluk ciptaan Allah swt., manusia (anak Adam) adalah yang terbaik dari segi bentuk serta rupa dan yang termulia karena Allah swt. telah mengajarkan ilmu dan budi yang luhur serta ditinggikan derajatnya, dan Allah swt. telah memberinya akal (hati).
Manusia dikeluarkan dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan, kemudian Allah swt. mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman :

 “Bukankah aku ini Tuhanmu?,” Mereka menjawab, “Betul (engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi.” Kami lafalkan itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (anak adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-A’raf : 172)
Dalam bab ini, kita akan membahas wujud serta pribadi manusia, kita juga akan membahas kejadian yang sangat penting yaitu manusia telah diberi-Nya tugas sebagai khalifah di muka bumi dan diberi kepercayaan untuk menjalankan amanah. Amanah ini pernah ditawarkan kepada langit, kepada gunung, tetapi mereka enggan, mereka takut akan mengkhianati amanah tersebut. Maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sedangkan di antara manusia ada yang zalim dan yang bodoh. Itulah yang dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab : 72
Firman Allah swt. :

 “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”
 “Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.”
 “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)- Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS. As-Sajdah : 7-9)
Manusia diciptakan hanyalah untuk taat beribadah kepada penciptanya yaitu Allah swt.. Allah swt. berfirman :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,’
 “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”
 “Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,”
 “Kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.”
 “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?’"
 “Berkata iblis, ‘Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk’"
 “Allah berfirman, ‘Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,’ Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
 “Berkata iblis, ‘Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,’”
 “Allah berfirman, ‘(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,’”
“Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,”
 “Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,’”
 “Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
 “Allah berfirman, ‘Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).’”
 “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.”
 “Dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.” (QS. Al-Hijr : 28-43)
Kita dapat memahami bahwa sikap iblis yang tidak patuh dengan perintah Allah swt. adalah bentuk kesombongan yang sangat dibenci oleh-Nya. Dalam riwayat di atas kita bisa membedakan sebagai berikut :
a.         Allah sebagai pemegang perintah karena Dia adalah Tuhan pencipta makhluk yang wajib disembah oleh segenap makhluk.
b.         Malaikat sebagai pesuruh Allah swt. yang selalu taat untuk menjalankan segala tugas yang diperintahkan kepada mereka dan mereka tidak pernah menentang atau menolak semua tugas-Nya.
c.         Bangsa jin merupakan makhluk yang diciptakan dari api, mereka diciptakan lebih dahulu daripada manusia, mereka lebih dahulu menghuni alam dunia ini, tetapi banyak dari mereka yang menentang perintah Allah swt. daripada yang taatnya. Mereka juga lebih gemar berperang di antara bangsanya sendiri. Kemudian Allah swt. menciptakan Adam (manusia), manusia lebih baik daripada jin, oleh karena itu Allah swt. memerintahkan kepada malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam. Sujud ini bukanlah sujud menyembah, tetapi sujud penghormatan atas derajat manusia.

Para malaikat berkata kepada Allah swt., ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan-Mu ?’ Allah swt. berfirman, ‘Sungguh Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’ Kemudian Allah swt. mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian diperlihatkan kepada para malikat seraya berfirman, ‘Sebutkan kepadaku nama semua (benda) ini jika kamu yang benar.’ Para malaikat berkata, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah engkau ajarkan kepada kami. Sungguh Engkaulah yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.’ Allah swt.berfirman, ‘Wahai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama itu !’ Setelah Adam menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, ‘Bukankah telah Ku katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan yang kamu sembunyikan ?’ (QS. Al-Baqarah : 30-34)


  Hikmah di atas sangatlah jelas bahwa Allah swt. telah mempercayakan alam semesta ini kepada manusia untuk dihuni dan dijadikan sebagai ladang amal (majroatul akhiroh).
Di alam dunia inilah manusia diperintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan menghindari permusuhan. Firrman Allah swt. :

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun” (QS. Al-Mulk : 2)
Orang-orang yang mempunyai amal yang lebih baik akan ditempatkan di surga Allah swt.tempat kenikmatan yang abadi.  
Para malaikat dan iblis (bangsa jin) diperintahkan bersujud tanda penghormatan kepada Adam (manusia) menandakan bangsa manusia lebih mulia. Maka seorang manusia tidak pantas taat kepada bangsa jin (iblis).  Para malaikat, jin, dan manusia semuanya hanya wajib taat serta mengabdi kepada Allah swt..

SHARE THIS

Author:

Hasanatul Qolbi adalah nama web/blog yang dikelola oleh Ustadz Rodin Syamsudin. Rodin Syamsudin atau lebih dikenal dengan Nama Ustadz Rodin adalah seorang pendakwah, seorang wiraswasta dan penulis buku di jalan SMPN 1 terusan jalan manglayang regensi Cileunyi. Saat ini Ustadz Rodin aktif sebagai Pembina Pondok Pesantren Al Hikmah Kp. Cimanglid Desa Padamulya Kec. Pasirwangi Kab. Garut, Jawa Barat.

0 comments: