Dengan keperkasaan dan kasih
sayang-Nya, Allah swt. telah menciptakan atas kehendak Dzat-Nya makhluk-makhluk
yang akan menghuni alam semesta (yang juga ciptaan-Nya), yaitu diciptakannya :
1) Manusia (Al-Insan)
2) Jin
3) Malaikat
4) Binatang darat (Daabatin fil-ardi)
5) Makhluk Laut (Shaidul Bahri)
6) Tumbuhan (Habbi wan-nawa)
7) Binatang burung (At-Thair)
1) Manusia (Al-Insan)
2) Jin
3) Malaikat
4) Binatang darat (Daabatin fil-ardi)
5) Makhluk Laut (Shaidul Bahri)
6) Tumbuhan (Habbi wan-nawa)
7) Binatang burung (At-Thair)
1) Manusia
(Al-Insan)
Manusia pertama yang
diciptakan oleh Allah swt. adalah Adam yang berasal dari tanah dan Allah swt. telah menciptakannya dengan sebaik-baik
ciptaan. Wujud kasar
manusia adalah tanah dan
akan dikembalikan ke asalnya pada waktu yang sudah ditentukan. Adapun mengenai
ruh, akan ditiupkan setelah wujud disempurnakan.
Firman Allah swt. :
“Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya, ‘Jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS.
Ali-‘Imran : 59)
Jadi di antara tujuh makhluk
ciptaan Allah swt., manusia (anak Adam) adalah yang terbaik dari segi
bentuk serta rupa dan yang termulia karena Allah swt. telah
mengajarkan ilmu dan budi yang luhur serta ditinggikan derajatnya, dan Allah
swt. telah memberinya akal (hati).
Manusia dikeluarkan dari
antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan, kemudian Allah swt.
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman :
“Bukankah aku ini Tuhanmu?,” Mereka menjawab,
“Betul (engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi.” Kami lafalkan itu agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (anak adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-A’raf : 172)
Dalam bab ini, kita akan membahas wujud serta pribadi
manusia, kita juga akan membahas kejadian yang sangat penting yaitu manusia
telah diberi-Nya tugas sebagai khalifah di muka bumi dan diberi kepercayaan
untuk menjalankan amanah. Amanah ini
pernah ditawarkan kepada langit, kepada gunung, tetapi mereka enggan, mereka
takut akan mengkhianati
amanah tersebut. Maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sedangkan di antara manusia ada yang zalim dan
yang bodoh. Itulah yang dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab : 72
Firman Allah swt. :
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan
sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.”
“Kemudian
Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)- Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.” (QS. As-Sajdah : 7-9)
Manusia diciptakan hanyalah
untuk taat beribadah kepada penciptanya yaitu Allah swt.. Allah swt. berfirman
:
“Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
‘Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,’
“Maka
apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud”
“Maka
bersujudlah para malaikat itu
semuanya bersama-sama,”
“Kecuali
iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.”
“Allah
berfirman, ‘Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka
yang sujud itu?’"
“Berkata iblis, ‘Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk’"
“Allah
berfirman, ‘Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,’ Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
“Berkata iblis, ‘Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari
(manusia) dibangkitkan,’”
“Allah
berfirman, ‘(Kalau begitu) maka sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,’”
“Sampai hari
(suatu) waktu yang telah ditentukan,”
“Iblis
berkata, ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti
aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,’”
“Kecuali
hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
“Allah
berfirman, ‘Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).’”
“Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang
yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.”
“Dan
sesungguhnya jahannam itu
benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut
syaitan) semuanya.” (QS. Al-Hijr : 28-43)
Kita dapat memahami bahwa
sikap iblis yang tidak patuh dengan perintah Allah swt. adalah bentuk kesombongan yang sangat dibenci oleh-Nya.
Dalam riwayat di atas kita bisa membedakan sebagai berikut :
a. Allah sebagai pemegang perintah karena Dia adalah Tuhan pencipta makhluk
yang wajib disembah oleh segenap makhluk.
b. Malaikat
sebagai pesuruh Allah swt. yang selalu taat untuk menjalankan segala tugas yang
diperintahkan kepada mereka dan mereka tidak pernah menentang atau menolak
semua tugas-Nya.
c. Bangsa jin
merupakan makhluk yang diciptakan dari api, mereka diciptakan lebih dahulu
daripada manusia, mereka lebih dahulu menghuni alam dunia ini, tetapi banyak
dari mereka yang menentang perintah Allah swt. daripada yang taatnya. Mereka
juga lebih gemar berperang di antara bangsanya sendiri. Kemudian Allah swt.
menciptakan Adam (manusia), manusia lebih baik daripada jin, oleh karena itu
Allah swt. memerintahkan kepada malaikat dan jin untuk bersujud kepada
Adam. Sujud ini bukanlah sujud
menyembah, tetapi sujud penghormatan atas derajat manusia.
Hikmah di atas sangatlah jelas bahwa Allah
swt. telah mempercayakan alam semesta ini kepada manusia untuk dihuni dan
dijadikan sebagai ladang amal (majroatul akhiroh).
Di alam dunia inilah manusia
diperintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan menghindari permusuhan.
Firrman Allah swt. :
“Yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun” (QS. Al-Mulk : 2)
Orang-orang yang
mempunyai amal yang lebih baik akan ditempatkan di surga Allah swt., tempat kenikmatan yang abadi.
Para malaikat dan iblis (bangsa jin) diperintahkan bersujud tanda penghormatan
kepada Adam (manusia) menandakan
bangsa manusia lebih mulia. Maka seorang manusia tidak pantas taat kepada
bangsa jin (iblis). Para malaikat, jin, dan manusia semuanya hanya wajib taat serta mengabdi kepada
Allah swt..
0 comments: